Selasa, 03 November 2009

Workshop Penulisan

Sejak bulan Agustus 2009, Ibu Ratna Indraswari Ibrahim, Peacewomen Indonesia yang juga adalah seorang penulis, bekerjasama dengan Kelompok Independen yang dikoordinasi oleh orang dari Koran Duta masyarakat, mengadakan workshop penulisan ke sekolah – sekolah yang ada di seluruh kabupaten Malang. Workshop ini akan diadakan sampai satu tahun ke depan. Karena bulan September kemarin puasa, jadi selama bulan September workshop tidak diadakan. Kegiatan workshop tersebut dimulai lagi pada bulan Oktober. Selain mengadakan workshop, Ibu Ratna setiap Mingggu juga menolong anak – anak cacat untuk menulis. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar dapat memenuhi keseimbangan motorik anak – anak cacat. Ibu ratna juga masih aktif dalam kelompok diskusi Forum Pelangi.

Pameran Fotografi ODHA

Selama kurang lebih 3 bulan, dimulai dari bulan Agustus sampai Oktober, Ibu Esthi Susanti Hudiono, Peacewomen Indonsia yang berada di Surabaya, menyelenggarakan pelatihan dan pameran fotografi untuk para ODHA wanita, yang melibatkan 100 wanita yang positif terkena HIV AIDS. Acara tersebut diselenggarakan di gedung Pusat Kebudayaan Perancis ( CCF ) Surabaya. Acara Pelatihan dan Pameran Fotografi tersebut diadakan sampai tanggal 30 Oktober 2009.

Peran Perempuan Peacewomen di Kota Palu

Dewi Rana, perempuan perdamaian di Kota Palu, selama bulan Agustus 2009, berperan sebagai Fasilitataor kegiatan pertemuan empat komunitas perempuan ( Bahotokong, Porame, Tompu dan Kulawi),yang bertempat di Balai Desa Mataue, Kecamatan Kulawi Kab sigi biromaru Provinsi Sulteng. Dengan mengambil Topik ”peran perempuan sebagai mediator perdamaian ditingkat komunitas”,pertemuan yang berlangsung pada 13 sampai 16 Agustus tersebut dihadiri oleh petani dan masyarakat adat. Dalam pertemuan tersebut, didiskusikan mengenai pengalaman perempuan secara lokal dalam melakukan proses pembangunan perdamaian di komuniasnya masing-masing.
Pada tanggal 25 agustus 2009, bertempat di Aula Kantor Perhimpunan Bantuan Hukum rakyat, jalan Sutoyo Palu, Ibu Dewi Rana menjadi Narasumber tamu pada kegiatan membangun perdamaian melalui pembentukan panguyuban buruh korban PHK se-Kota Palu. Acara tersebut diikuti oleh buruh korban PHK se Kota Palu, termasuk perempuan.
Dengan mengambil tempat di Kantor SPRA dan Aula Perindakop provinsi Sulteng, pada tanggal 27 – 29 Agustus 2009, Ibu Dewi Rana beserta dengan anggota forum perempuan perdamaian kota Palu melakukan Monitoring kegiatan NGO bersama Bappeda Kota Palu, dalam program pembangunan perdamaian di kota Palu.
Pada bulan September 2009, kegiatan Ibu Dewi Rana dimulai pada tanggal 1-3 sept 2009, dengan menjadi Panitia pelaksana kegiatan pendidikan multikulktural bagi guru SD dan SMP se Kota Palu. Kegiatan pendidikan multikulktural ini, diikiuti oleh guru SD dan SMP se Kota palu. Kemudian pada tanggal 4-6 sept 2009, Ibu Dewi Rana malakukan Monitoring kegiatan PKK Kota Palu bersama Bappeda Kota Palu. Dalam kegiatan ini, turut melibatkan ibu – ibu RT. Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 september 2009, di Taman GOR Palu, Ibu Dewi Rana menjadi Narasumber kegiatan sosialisasi perdamaian pada anak sekolah di kota Palu. Kegiatan tersebut diikuti oleh anak - anak dari SD 3 Palu.
Pada tanggal 8-9 sept 2009, Ibu Dewi Rana menjadi Peserta aktif pada kegiatan Workshop rencana aksi daerah pemberantasan korupsi di Sulteng, yang dihadiri oleh Bupati se Kab di Sulteng, SKPD, Pers dan NGO dll. Workshop tersebut diadakan di Hotel swiss bell. Selanjutnya pada tanggal 10 sampai 12 september 2009, di Hotel Grant Mitra Lebo Parigi, menjadi Fasilitataor kegiatan Training EWS di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulteng, yang dihadiri oleh Peserta yang berasal dari kabupaten parigi dan parigi Kota.Selain mengikuti beberapa kegiatan seperti yang telah dijelaskan diatas, di bulan September, Ibu Dewi Rana juga menjadi Narasumber kegiatan pemberdayaan PKK se kota Palu, yang dilaksanakan di 15 kelurahan se-kecamatan palu barat dan diikuti oleh LPKK kelurahan.
Di bulan Oktober 2009, yaitu pada tanggal 9 oktober 2009,Ibu Dewi Rana menghadiri Diskusi kampung di Kabupaten parigi Moutong, Desa Silanga dan Kelurahan Bantaya Parigi,mengambil tempat di Rumah kades dan rumah lurah dengan pesertanya adalah Petani perempuan dan laki-laki.Pada tanggal 12 – 15 okt 2009, menjadi Fasilitataor kunjungan silang di Tompu Kab Sigi biromaru. Kunjungan silang tersebut dilakukan di Bantaya Tompu ( Bantaya semacam aula pertemuan, sama dengan baruga di jawa ) dengan para pesertanya Petani perempuan.Kunjungan silang selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 16 sampai 20 oktober 2009 bertempat di Bantaya desa Porame, Kab Sigi biromaru.Dalam kunjungan silang di desa porame selain menjadi fasilitator kunjungan, Ibu Dewi Rana juga menjadi fasilitator diskusi.

Tsunami Relief Project

Julien Mona Saroinsong, Peacewomen Indonesia dari Sulawesi Utara, Di tahun 2009 ini sampai dengan bulan September, berada di Aceh untuk memimpin Tsunami Relief Project di Aceh dengan NGO CRWRC dari Canada & US, yang kegiatannya berupa, pemberdayaan masyarakat dengan program:
1) Livelihood,
2) pengenalan dan pengurangan resiko bencana
3) Good Governance bagi pemimpin masyarakat desa,
4) Gender sensitive awareness untuk masyarakat pada umumnya dan pemimpin di desa-desa
5) Mengadakan pelatihan-pelatihan/loka karya tentang manajemen pertanian
6) Pelatihan penanganan dan memenej bencana bagi pimpinan gereja-gereja di jawa & Sumatera.
Sejak awal Oktober 2009, masih dengan CRWRC, Ibu Mona membantu masyarakat korban gempa di Padang, Sumbar. Selain itu Ibu Mona akan mengadakan kunjungan ke Canada & US untuk menjadi salah satu resource person dalam workshop para International Relief Managers CRWRC sampai bulan November.
Adapun sampai sekarang, Ibu Mona juga masih aktif di Crisis Center SAG SULUTTENG, yang kegiatannya antara lain : mengadvokasi pemahaman hukum, mediasi dan kebencanaan bagi gereja-gereja anggota SAG SULUTTENG.

Kelompok Orang Tua Lansia

Sejak bulan Agustus 2009, Ibu heny Yudea, anggota PeacewomenIndonesia yang berada di Yogyakarta, aktif dalam kegiatan Kelompok Orang Tua Lansia di empat desa yang ada di Merapi, Yogyakarta. Tujuan dari dibentuknya Kelompok Orang Tua Lansia adalah untuk mempromosikan hak – hak para lansia serta meningkatkan kemandirian para lansia dalam sektor ekonomi. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah medical check-up, membuat taman lansia yang ditanami jenis tanaman obat, membuat barang kerajinan tangan seperti sapu lidi, tikar. Selama bulan september sampai Oktober ini, Ibu Heny masih aktif dalam mengurus dan mendokumentasikan kegiatan untuk Kelompok Orang Tua Lansia.

Rumah Pintar Indonesia

Ibu Hermawati, salah satu Peacewomen Indonesia yang berada di Batulicin, Kalimantan Selatan, di bulan Agustus bekerjasama dengan Bapak Taufik dari Yayasan Rumah Prestasi Indonesia dan dompet Ulin peduli, mendirikan program Paud / rumah pintar Indonesia. Kegiatan rumah pintar tersebut mulai berlangsung secara aktif pada bulan September, jadi selama bulan september sampai bulan ini ( Oktober ) ibu Hermawati memfokuskan kegiatannya untuk mengurus rumah pintar Indonesia. Pada tanggal 16 Oktober 2009, rumah pintar Indonesia akan mendapat kunjungan dari PT. Al-Rukmin Indonesia. Dalam kunjungannya PT. Al-Rukmin akan menyumbangkan buku – buku untuk anak SD. Ibu hermawati mengharapakn kerjasama yang dia bina dengan PT. Al-Rukmin dapat berkesinambungan. Beliau juga sedang mengerjakan proposal untuk memperbaiki fasilitas rumah pintar Indonesia.

Kegiatan Sr Sesilia di Atambua

Di bulan Agustus, Sr. Sesilia mempunyai beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain adalah pada tanggal 12 Agustus 2009, Sr. Sesilia mengikuti fokus group diskusi dan evaluasi terhadap UEP Welorlaran yang diselenggarakan oleh Women and Children Care Forum ( WCCF ). Diskusi yang bertemakan Gender, Violence, Trafficking, dan efek dari HIV/AIDS tersebut diikuti oleh para anggota UEP, perempuan, dan remaja. Dalam diskusi tersebut dijelaskan mengenai apa saja bentuk – bentuk kekerasan terhadap perempuan baik secara fisik, psikis, dan seksual. Dijelaskan juga mengenai prosedur hukum bagi pekerja perempuan, yang tentunya akan berguna bagi para perempuan yang ingin bekerja. Menurut Sr. Sesilia, para partisipan sangat antusias dalam mengikuti diskusi ini. Selama dua hari, yaitu tanggal 24-25 Agustus 2009, sr. Sesilia mendampingi proses repatriasi para pengungsi yang ingin kembali ke Timor Leste. Pada tanggal 27 Agustus 2009, Sr. Sesilia menghadiri peresmian Saint Monica Partnership of Atambua, yang diselenggarakan di SMKK Kusuma Hall. Yayasan Santa Monica ini dibentuk sebagai wadah bagi para janda agar mereka dapat meningakatkan taraf hidupnya, menumbuhkan rasa solidaritas bagi sesama janda, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Yayasan ini merupakan yayasan yang independen dan terbuka untuk gereja lokal maupun luar.Untuk mencapai misinya, yayasan tersebut mengadakan beberapa program antara lain Program untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang dilakukan dengan cara mengadakan renungan alkitab, pemberian sakramen, berdoa bagi perdamaian dunia. Mengadakan training, kursus, dan seminar untuk meningkatkan kreativitas, dan membangun jaringan untuk memperkuat rasa solidaritas.
Pada tanggal 28 Agustus 2009, Sr. Sesilia menjadi pembicara dalam seminar bertemakan trafficking, gender, dan violence bagi para pedagang kaki lima di Atambua. Dalam seminar ini Sr. Sesilia memperkenalkan kepada para pedagang kaki lima mengenai Women and Children Care Forum (WCCF), menjelaskan mengenai isu perdagangan perempuan dan anak, serta kekerasan terhadap perempuan. Mereka juga menonton film mengenai HIV/AIDS. Di akhir acara para partisipan mendapatkan uang sejumlah Rp250.000,00 agar dapat mereka gunakan untuk mengembangkan usaha mereka. Agar maksud dari tujuan pemberian uang tersebut tercapai yaitu untuk meningkatkan produktivitas mereka, maka dibentuklah 5 grup dimana masing-masing ketua grup akan bertanggung jawab terhadap penggunaan uang tersebut.
Di bulan September, tepatnya pada tanggal 12, Sr. Sesilia kembali mendampingi satu keluarga untuk melakukan proses repatriasi dan rekonsiliasi ke Suai, Timor Leste. Kemudian pada tanggal 14 September 2009, sr. Sesilia menyelenggarakan workshop mengenai pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan berbasis gender di hotel Paradiso, Atambua. Tujuan diadakannya workshop tersebut adalah untuk menyusun system pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak antara penyedia layanan untuk korban supaya Kabupaten Belu mempunyai data terbaru-reguler dan yang mewakili seluruh wilayah tentang prevalensi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga dapat memberikan informasi dan kontribusi untuk penyusunan kebijakan, program dan kegiatan perlindungan perempuan dan anak yang menjadi korban tindak kekerasan.

Pelatihan Anggota DPRD di Maluku

Salah satu anggota Peacewomen Indonesia yang berada di Maluku yaitu Ibu Olivia lasol, selama bulan Agustus s/d September ini, Ibu Olivia mempunyai kegiatan khusus yaitu memberikan pelatihan kepada anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2009-2014. Pelatihan tersebut terselenggara berkat kerjasama yang dilakukan dengan IRI Jakarta. Adapun tujuan utama dari pelatihan tersebut adalah agar para anggota DPRD Provinsi Maluku, terutama bagi anggota baru pada umumnya dan anggota perempuan pada khususnya yang pada periode ini jumlahnya naik sangat banyak mencapai 31%, dapat mengetahui tugas - tugas mereka dengan baik. Bentuk kerjasama yang dilakukan Ibu Olivia dengan IRI Jakarat ini bersifat longterm karena setelah pelantikan anggota DPRD nanti mereka telah sepakat untuk terus menjalin kerjasama.

Kegiatan Peace Women Indonesia ( Hilda D. Rollobessy )

Selama bulan Agustus 2009, Ibu Hilda masih melanjutkan aktivitas lama yaitu menjalankan program Early Warning and Early response conflict di beberapa lokasi di Maluku, sedangkan dalam bulan September yang bertepatan dengan bulan ramadhan ini, beliau tidak melakukan kegiatan secara kelembagaan, namun menjadi narasumber untuk pelatihan kepemimpinan pemuda untuk Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Pattimura. Adapun dalam acara tersebut, Ibu Ida membawakan materi kesetaraan Gender. Selain itu beliau juga akan mengikuti undangan diskusi dengan teman-teman dari lembaga lain sekaligus buka puasa bersama.
Pada tanggal 10 - 18 September, Ibu Ida akan ke kabupaten Maluku tengah yang terletak di Masohi ,Pulau Seram. Di sana beliau akan menjadi fasilitator dalam kegiataan Lokalatih untuk para raja – raja atau pemimpin lokal di empat kecamatan yang ada disana dengan program Optimalisasi Peran dan Fungsi Lembaga Latupati untuk Memperkuat Kohesi Sosial menuju Perdamaian Berkelanjutan.